Literatur tentang Model Bisnis Terbuka “Made With CC”

Ditulis pada 17-08-2018 oleh Fitriayu

Sejak lisensi Creative Commons (CC) diluncurkan pada tahun 2002, penerapan lisensi CC kini berkembang pesat ke berbagai ranah mulai dari buku, musik, data, seni dan lain-lainya. Ciptaan berlisensi CC memberikan izin langsung untuk paling tidak dapat digandakan atau disebarkan sesuai dengan ketentuan yang dipilih oleh pencipta atau pemegang hak ciptanya. Dalam kondisi tersebut, apakah memungkinkan bagi pencipta untuk mendapatkan penghasilan dari ciptaannya?

Buku “Made With CC” menceritakan sejarah singkat yang penuh inspirasi mengenai pendirian model bisnis terbuka dengan menerapkan lisensi CC yang dilakukan oleh pebisnis, organisasi, atau pencipta dengan tetap memeroleh keuntungan. Namun perlu diingat tujuan utama dari pembuatan buku ini bukan semata-mata untuk memberitahukan model bisnis terbuka dengan menggunakan CC, melainkan mengumpulkan ide-ide segar dan studi kasus yang memicu adanya model yang inovatif dan membantu yang lain mengikutinya dengan apa yang telah mereka ciptakan. CC berfokus dalam membangun gelombang, penggunaan konten-konten kepemilikan bersama yang digerakan oleh kolaborasi dan rasa syukur.

Seluruh orang yang diwawancarai di buku ini tidak akan menceritakan bagaimana bisnis penjualan terhadap pelanggan dan mencari keuntungan sebanyak mungkin. Akan tetapi, mereka berbagi mengenai bagaimana membuat dunia yang lebih baik bukan hanya dari nilai ekonomi saja akan tetapi nilai sosial dan kebudayaan, membuat relasi dan bagaimana ciptaan dibagikan ke komunitas sekitar dan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.

Pendaanan dalam proyek pembuatan buku ini menggunakan platform kickstarter, sebuah platform donasi terbesar di dunia yang membantu berjalannya proyek kreatif. lebih dari 1.600 orang yang berdonasi dan terkumpul dana sejumlah $ 65,420. Buku ini dibagi menjadi dua bagian yakni:

Bagian Pertama

Pada bagian pertama dibuka Paul Stacey yang memaparkan beberapa konteks historis mengenai kepemilikan digital bersama. Selain itu dijelaskan juga tiga cara masyarakat dalam mengelola sumber daya dan berbagi kesejahteraan bersama, pasar dan negara. Paul mengajak pembaca untuk berpikir di luar istilah bisnis dan pasar dan lebih menekankan akan kisah berbagi dan perluasan makna dari kepemilikan digital bersama.

Kemudian dilanjutkan oleh Sarah Pearson yang menjelaskan arti kesuskesan yang dimaksud dalam buku “Made With Commons”. Kesuksesan bukan hanya memeroleh penghasilan saja, melainkan memeroleh penghasilan yang diikaitkan dengan seperangkat nilai-nilai yang ada pada masyarakat dan juga hubungan antar manusia yang membuat berbagi menjadi bermakna. Bagian ini menekankan cara para pebisnis, organisasi, atau pencipta yang telah diwawancara mengenai cara mereka memeroleh pendapatan, bagaimana mereka usaha mereka dalam mendapatkan perhatian publik dan tetap menjalani nilai-nilai yang mereka junjung tinggi, dan bagaimana menjaga hubungan dengan orang-orang yang menikmati karyanya. Dan diakhir bagian pertama ini ditutup oleh Sarah dengan penjelasan mengenai lisensi Creative Commons.

Bagian Kedua

Pada bagian kedua dibahas lebih rinci mengenai 24 studi kasus dari para pebisnis, organisasi, atau pencipta yang beroperasi sebagai nonprofit, profit, dan juga wirausaha sosial. Terlepas dari beragamnya status legal, mereka memiliki kesamaan dalam misi sosial yakni menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik dimana tidak hanya untuk kepentingan keuntungan semata melainkan keuntungan dengan tujuan akhir sosial. Pada setiap keputusan, perilaku dan praktiknya mereka selalu mengutamakan kepentingan publik. Dampak dan keberhasilan mereka diukur berdasarkan nilai sosial yang dinyatakan dalam misi mereka yang bukan hanya mengenai keuntungan semata.

Studi kasus tersebut merupakan hasil wawancara dengan pebisnis, organisasi, atau pencipta yang diwakili oleh para pendiri atau staf kunci. Keberhasilan mereka tidak hanya diukur dari seberapa besar keuntungan yang mereka peroleh tetapi diukur dari misi yang mereka miliki dan praktik yang mereka jalani. Indikator kesuksesannya adalah gabungan dari bagaimana tujuan sosial dengan bagaimana memeroleh penghasilan yang berkelanjutan.

Studi kasus yang ada pada buku ini beragam, mulai dari penerbit, pendidikan dan manufaktur. Seluruh organisasi, pebisnis, dan pencipta yang ada pada studi kasus ini memproduksi konten digital yang berwujud dalam berbagai bentuk termasuk buku, desain, lagu, penelitian, data, karya budaya, materi pendidikan, grafik, ikon, dan video. Beberapa konten digital tersebut merupakan representasi dari konten fisiknya. Beberapa hanya tersedia konten digitalnya tapi bisa diubah ke bentuk fisik.

Adapun 24 studi kasus tersebut menceritakan kisah sukses dari pebisnis, organisasi, pencipta yakni:

Arduino, Artica, Blender Institute, Cards Against Humanity, The Conversation, Cory Doctorow, Figshare, Figure.nz, Knowladge Unlatched, Lumen Learning, Jonathan Mann, Noun Project, Open Data Institute, Opendesk, OpenStax, Amanda Palmer, PLoS (Public Library of Science), Rijksmuseum, Shareable, Siyavula, SparkFun, TeachAID, Tribe of Noise, Wikimedia Foundation.

Pada kisah dari 24 studi kasus tesebut banyak diceritakan bagaimana kesuksesan dalam mewujudkan misi sosial dan memeroleh keuntungan yang keberlanjutan digabungkan dengan seperangkat kepercayaan, nilai dan prinsip yang mendasari aksi mereka yakni:”Memberikan lebih dari yang Anda terima”, “Terbuka dan inklusif”, “Menambahkan nilai”, “Jadikanlah terlihat apa yang Anda gunakan, tambahkan, monetasi dari kepemilikan bersama”, “Menggunakan konten kepemilikan bersama dengan memberikan atribusi sebagai wujud terima kasih”, “Membangun kepercayaan dengan tidak mengekploitasi”, “Membangun hubungan dan komunitas”, “Menjadi transparan dan mempertahankan kepemilikan bersama”.

Lisensi Creative Commons menjadi wujud aturan legal dalam penggunaan konten bersama, akan tetapi kunci sukses dalam kepemilikan bersama membutuhkan lebih dari aturan legal dan memeroleh keuntungaan.

Buku “Made With CC” Berlisensi CC BY SA

Buku yang ditulis oleh Paul Stacey (direktur asosiasi global learning CC) dan Sarah Hinchliff Pearson (senior konsil CC) ini tersedia juga dalam bentuk digital yang dapat diakses di sini dan berlisensi CC artibusi berbagiserupa (CC BY SA).

Anda diizinkan untuk:

Berbagi: Menyalin dan menyebarluaskan ciptaan.
Adaptasi: Mengubah, menggubah, dan membuat ciptaan turunan dari suatu ciptaan.

Dengan catatan:

Atribusi: mencatumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menunjukan perubahan yang dibuat.
BerbagiSerupa: Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat ciptaan turunan dari suatu ciptaan, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.

Artinya buku ini dapat Anda salin, sebarluaskan kembali, gubah, adaptasi, untuk kepentingan apapun termasuk untuk kepentingan komersial, selama Anda memberikan kredit, menyediakan pranala untuk mengakses lisensi, dan memberitahukan jika ada perubahan, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli yakni CC BY SA.

Sumber: https://creativecommons.org/use-remix/made-with-cc/